Skip to main content
Cheon

TANGHULU DAN SIRUP GULA VIRAL DI KOREA SELATAN

Jihan Fatin Ariyanti – Selasa, 26 September 2023 13.22 WIB

Terlalu Banyak Gula, Tren Tanghulu Meresahkan  Masyarakat Korea

Tanghulu, manisan tradisional Tiongkok, telah mencuri perhatian generasi muda di Korea Selatan.

Dalam budaya Tiongkok, masyarakat telah mengenal makanan manis ini selama lebih dari 800 tahun, dan mereka biasanya menyajikannya saat merayakan Tahun Baru Imlek sebagai simbol keberuntungan.

Untuk menarik generasi muda, masyarakat Tiongkok mulai memberi sentuhan modern pada tanghulu. 

Viral di negaranya, jajanan ini mulai merambah ke negara lain, termasuk Korsel. Tanghulu juga segera menjadi populer di Negeri Gingseng.

Hidangan ini awalnya terdiri dari buah-buahan yang ditusuk seperti sate dan dilumuri dengan gula yang direbus hingga mengeras. 

Namun, seiring viralnya hidangan ini, pedagang Tanghulu mulai membuat variasi produk.

Buah-buahan mungkin sudah biasa menjadi bahan dasar jajanan ini, lalu pedagang  saat ini juga menambahkan variasi hidangan Tanghulu dengan sayur dan juga kue beras.

Di Korea Selatan, pemilik toko tanghulu di Cheongdam-dong, Gangnam-gu, Seoul, menceritakan bagaimana keunikan produk mereka menjadi viral di media sosial.

Selain citarasa unik, harga terjangkau juga menjadi daya tarik makanan ini. Hanya dengan 5 ribu won atau sekitar 60 ribu rupiah, kamu bisa menikmati satu porsi tanghulu.

Namun, tren ini tidak tanpa masalah. CEO dari perusahaan tanghulu akan dipanggil oleh anggota DPR Korea Selatan karena tren ini sangat meresahkan terutama menyangkut kesehatan dan konsumsi gula pada remaja.

Kim Sohyang, CEO dari dalkom wangga Tanghulu akan dipanggil sebagai saksi karena tren tanghulu mendorong konsumsi gula berlebih oleh remaja di korea selatan.

Makanan tradisional ini tetap digandrungi, dan dampaknya terus bertambah.

Salah satunya adalah hal ini juga menyebabkan permasalahan lingkungan akibat peningkatan sampah yang menjengkelkan. Adanya sirup gula pada tanghulu membuat lantai jalan dan sekitarnya menjadi lengket serta menarik serangga.

Dengan tren ini terus berlanjut, penting bagi kita semua untuk menikmati jajanan ini secara bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Semoga kita dapat menjaga kelezatan tanghulu tanpa merusak kesehatan dan lingkungan kita.