Jihan Fatin Ariyanti, 20 November 2023 15.15 WIB
‘Twinkling Watermelon’ Kisah Inspiratif dari Dunia Musik dan Keluarga Khusus
Drama “Twinkling Watermelon” tampil memukau dengan kehadiran sejumlah aktor populer Korea Selatan dan tema disabilitas.
Serial ini mengisahkan Han Eun-gyeol, seorang murid kelas 11 yang menyalurkan stresnya melalui gitar di area Hongdae, Seoul.
Awalnya, ia belajar gitar dari seorang kakek pemilik toko musik.
Ternyata, Han Eun-gyeol memiliki bakat alami dan dengan cepat menguasai seni bermain gitar.
Ha Eun-gyeol menyembunyikan identitasnya agar keluarganya, khususnya ayahnya, tidak mengetahui bakat musiknya yang luar biasa.
Rahasia ini terbongkar ketika sang Ayah mengetahuinya.
Meski fokus pada kisah Ha Eun-gyeol dan Ha Yi-chan yang membentuk band, drama ini juga mencuatkan cerita tentang kondisi istimewa yang mengikat tokoh-tokohnya.
Eun-gyeol tergolong sebagai child of deaf adults (coda), di mana kedua orang tuanya dan saudaranya tidak dapat mendengar dan berbicara.
Sejak kecil, Eun-gyeol menjadi perantara dalam komunikasi keluarganya dengan dunia luar.
Menonton “Twinkling Watermelon” tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa pelajaran berharga tentang kehidupan keluarga dengan kebutuhan khusus.
Drama “Twinkling Watermelon” memberikan pemahaman lebih dalam tentang empati, cara berkomunikasi yang efektif, dan perlakuan yang tepat terhadap individu berkebutuhan khusus.
Dalam kehidupan sehari-hari, memberikan dukungan kepada mereka yang memiliki kebutuhan khusus dapat dimulai dengan menghindari perundungan dan diskriminasi.
Di samping itu, duduk di depan mereka ketika berada dalam satu ruangan dan menggunakan teks daripada suara untuk berkomunikasi dapat menjadi tindakan sederhana namun berarti.
Menggunakan alat tulis atau gawai juga dapat menjadi alternatif untuk berkomunikasi dengan efektif.
Keseluruhan, “Twinkling Watermelon” mengajarkan bahwa inklusi dan penghargaan terhadap keberagaman adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.